Wisata Kuliner di Lombok, Mengapa Tidak?
Jika ada satu hal yang saya ketahui tentang Lombok, itu adalah bentuknya di peta yang konon berbentuk seperti cabai. Sebuah perjalanan ke kota cabai tersebut bersama dengan teman-teman justru memberikan saya pengetahuan tambahan tentang Lombok. Tak hanya belajar tentang menikmati ketenangan, saya pun jadi memiliki niat untuk lebih 'melek' lagi soal kuliner di kota ini. Perjalanan yang diatur sedemikian apik dari Watta.co membawa saya ke beberapa tempat bersantap yang khas, namun hanya segelintir saja yang akan saya tuliskan, sesuai dengan tingkat kepuasan hati dan lidah.
Ashtari Restaurant and Lounge
Ketika hari pertama sampai di Lombok, kami semua ditemani oleh Hero, seorang teman yang memang berdomisili di kota ini. Ia bertanya, tempat makan seperti apa yang kami sukai. Tentu saja, jawabannya adalah yang bernuansa santai, relaks dan bisa menikmati pemandangan. Perjalanan pun kami tempuh menuju Ashtari. Biasanya, saya suka mengecek di Google terlebih dahulu untuk mendapatkan bayangan seperti apa kira-kira tempat yang akan saya sambangi. Tapi kali itu berbeda, saya benar-benar tidak terlalu 'nempel' dengan gadget. Begitu sampai, sebuah tangga batu menanjak menjadi jalan menuju ke pintu masuknya. Saya bahkan sempat melihat ada sebuah kendi keramik bertuliskan "Foot Rinse" yang ternyata memang berisi air untuk membasuh kaki. Hmmm, unik yah?
Sesampainya di atas, saya langsung menyukai suasana laid back yang berhasil mereka ciptakan. Ruangan terbagi menjadi dua, area dalam dan luar. Kami memilih duduk di luar karena bisa menikmati pemandangan Lombok Selatan dari atas bukit. Meja kayu ukir yang unik berukuran besar tersebar merata. Hero bercerita bahwa tempat ini sudah direnovasi. Dulunya, bagian di depan ini tidak ada atap, benar-benar diperuntukkan bagi para turis yang ingin menikmati sinar matahari secara langsung. Setelah barusan saya telusuri di Google, seperti ini toh rupanya sebelum renovasi.
Ashtari Restaurant and Lounge
Ketika hari pertama sampai di Lombok, kami semua ditemani oleh Hero, seorang teman yang memang berdomisili di kota ini. Ia bertanya, tempat makan seperti apa yang kami sukai. Tentu saja, jawabannya adalah yang bernuansa santai, relaks dan bisa menikmati pemandangan. Perjalanan pun kami tempuh menuju Ashtari. Biasanya, saya suka mengecek di Google terlebih dahulu untuk mendapatkan bayangan seperti apa kira-kira tempat yang akan saya sambangi. Tapi kali itu berbeda, saya benar-benar tidak terlalu 'nempel' dengan gadget. Begitu sampai, sebuah tangga batu menanjak menjadi jalan menuju ke pintu masuknya. Saya bahkan sempat melihat ada sebuah kendi keramik bertuliskan "Foot Rinse" yang ternyata memang berisi air untuk membasuh kaki. Hmmm, unik yah?
Sesampainya di atas, saya langsung menyukai suasana laid back yang berhasil mereka ciptakan. Ruangan terbagi menjadi dua, area dalam dan luar. Kami memilih duduk di luar karena bisa menikmati pemandangan Lombok Selatan dari atas bukit. Meja kayu ukir yang unik berukuran besar tersebar merata. Hero bercerita bahwa tempat ini sudah direnovasi. Dulunya, bagian di depan ini tidak ada atap, benar-benar diperuntukkan bagi para turis yang ingin menikmati sinar matahari secara langsung. Setelah barusan saya telusuri di Google, seperti ini toh rupanya sebelum renovasi.
Sumber foto: Ashtari Lombok.
Salah satu sisi di bagian luar setelah renovasi.
Bagian indoor kini dipenuhi dengan bean bags.
Difoto oleh Govinda Rumi.
Untuk makanannya, kami memesan Platter dan Nasi Goreng. Memang sengaja tidak mau makan terlalu kenyang, karena akan menuju ke tempat makan rumahan yang terkenal dengan ikan bakar saus madunya, yaitu Lesehan Taufik. Harga yang dibanderol oleh Ashtari cukup terjangkau, mengingat suasana dan pemandangannya yang indah, rasanya jadi sangat sepadan.
Rinjani Lodge
Rumah makan kedua yang saya rekomendasikan berada di kaki gunung Rinjani, yaitu Rinjani Lodge. Posisinya sangat dekat dengan lokasi air terjun Tiu Kelep. Bayangkan setelah lelah mendaki bolak-balik hampir 3 jam, tentu saja perut mulai meraung. Tempat ini sangat luas dan cocok untuk dinikmati bersama keluarga. Terbagi menjadi tiga area duduk, di bagian terdepan yang lebih formal, sisi kanan dengan nuansa casual penuh kursi bar tinggi, atau sisi pojok menghadap pepohonan yang mengharuskan kalian melepas alas kaki karena beralaskan tikar tebal dan penuh dengan bean bag.
Saya sempat terkejut ketika masuk dan melihat banyak anak kecil berlarian dengan tubuh basah kuyup, padahal cuaca sedang terik kala itu. Ternyata, Rinjani Lodge tak hanya sebuah restoran saja, melainkan juga tempat rekreasi untuk berenang. Kolam renangnya langsung menghadap bukit dan kaki gunung Rinjani. Jika mencari tempat untuk foto #OOTD, jelas di sini adalah salah satu spot terbaik.
Makanan yang tersedia di sini mayoritas adalah makanan tradisional daerah, seperti yang saya pesan yaitu Sate Ayam Lombok. Namun ada juga menu western lainnya. Untuk rasanya pun terbilang enak dengan porsi yang besar.
Kedua tempat di atas adalah rekomendasi saya jika kamu hendak menikmati liburan di Lombok. Suasana menyenangkan dan menenangkan di Ashtari dan Rinjani Lodge membuat saya terkesan. Namun jika kamu mencari santapan lainnya yang lebih bervariasi, seperti Rumah Makan Babi Guling Merta Yoga dan lainnya, kamu bisa baca rekomendasi dari Wanderbites di sini: 7 Reasons I Love Lombok (and Gili).
Berencana untuk mencari rekomendasi tempat makan di kota-kota lainnya yang lebih lengkap? Kamu bisa juga menemukan pilihan tempat untuk berkuliner ria melalui: OpenSnap. Karena travel dan kuliner sesungguhnya sulit untuk dipisahkan, dan saya sangat menikmati keduanya. :)
Rumah makan kedua yang saya rekomendasikan berada di kaki gunung Rinjani, yaitu Rinjani Lodge. Posisinya sangat dekat dengan lokasi air terjun Tiu Kelep. Bayangkan setelah lelah mendaki bolak-balik hampir 3 jam, tentu saja perut mulai meraung. Tempat ini sangat luas dan cocok untuk dinikmati bersama keluarga. Terbagi menjadi tiga area duduk, di bagian terdepan yang lebih formal, sisi kanan dengan nuansa casual penuh kursi bar tinggi, atau sisi pojok menghadap pepohonan yang mengharuskan kalian melepas alas kaki karena beralaskan tikar tebal dan penuh dengan bean bag.
Saya sempat terkejut ketika masuk dan melihat banyak anak kecil berlarian dengan tubuh basah kuyup, padahal cuaca sedang terik kala itu. Ternyata, Rinjani Lodge tak hanya sebuah restoran saja, melainkan juga tempat rekreasi untuk berenang. Kolam renangnya langsung menghadap bukit dan kaki gunung Rinjani. Jika mencari tempat untuk foto #OOTD, jelas di sini adalah salah satu spot terbaik.
Kolam renangnya sejernih ini!
Sate Ayam Lombok dengan bumbu kacangnya lembut!
Makanan yang tersedia di sini mayoritas adalah makanan tradisional daerah, seperti yang saya pesan yaitu Sate Ayam Lombok. Namun ada juga menu western lainnya. Untuk rasanya pun terbilang enak dengan porsi yang besar.
Kedua tempat di atas adalah rekomendasi saya jika kamu hendak menikmati liburan di Lombok. Suasana menyenangkan dan menenangkan di Ashtari dan Rinjani Lodge membuat saya terkesan. Namun jika kamu mencari santapan lainnya yang lebih bervariasi, seperti Rumah Makan Babi Guling Merta Yoga dan lainnya, kamu bisa baca rekomendasi dari Wanderbites di sini: 7 Reasons I Love Lombok (and Gili).
Berencana untuk mencari rekomendasi tempat makan di kota-kota lainnya yang lebih lengkap? Kamu bisa juga menemukan pilihan tempat untuk berkuliner ria melalui: OpenSnap. Karena travel dan kuliner sesungguhnya sulit untuk dipisahkan, dan saya sangat menikmati keduanya. :)
Comments
Sewa Mobil (Driver+BBM) Rp. 450.000/12jam
Paket Tour 2D1N : Rp. 513.000
Paket Tour 3D2N : Rp. 715.000
Paket Tour 4D3N : Rp. 1.026.000
Paket Tour 5D4N : Rp. 1.333.000
Sailing KOmodo : Rp. 1.500.000
Contact
HP/WA : 082113018579
BBM : 515458AB
email : sales@travellombok.id/suryatravellombok@gmail.com
website : www.travellombok.id