Nenek Siam: Tiga Alasan Kenapa Kamu Wajib Nonton Film Ini

Nenek Siam. Film yang diangkat dari kisah nyata ini tayang di bioskop mulai besok, 22 Januari 2015. Saya dan tim kantor berkesempatan menonton terlebih dahulu tayangan perdananya hari Senin lalu di Djakarta Theater. Membaca sinopsis, cerita dalam film ini sebenarnya terasa sangat dekat dengan keseharian kita. Dimulai dari Tika (diperankan oleh Kirana Larasati) yang saat itu sepertinya sedang dilanda kebosanan dengan hubungan asmaranya karena sifat posesif sang pacar, Tika dan kedua sahabatnya berangkat ke luar kota. Becanda di sepanjang jalan, gosip, dandan, foto-foto, hingga akhirnya nyasar. Hal ini sangat mungkin terjadi. Saya dan Rachel pun waktu di Bali nyasar sampai 5 jam, untungnya tidak sampai masuk ke rumah penduduk. 

Pemeran tokoh Tika, Eyang Putri, Poppy, dan Kikan.

Saat Tika dan kedua sahabatnya mau meminta bantuan di salah satu rumah, mereka justru ditawarkan untuk menginap saja karena hari sudah mulai malam. Hal ini juga sangat mungkin terjadi kan? Kebaikan dan keramahan dari orang tak dikenal yang terlihat tulus biasanya membuat kita jadi sungkan untuk menolaknya. Cerita menyeramkan dimulai ketika mereka bertiga berada di dalam rumah bernuansa angker tersebut. Untuk lebih serunya, harus menyaksikan filmnya sampai habis. Namun saya ingin menuliskan tiga alasan kenapa film Nenek Siam ini layak untuk kalian tonton. 



Pertama: MUSIK! Dari awal opening title, pemilihan lagu sudah lumayan mengajak bulu kuduk untuk serentak berdiri. Editan lagu bernuansa alunan musik dengan pemandangan kamar berisi mainan yang sudah usang dan koleksi foto berdebu membuat saya berusaha menutup mata, untuk berjaga-jaga kalau ada yang muncul mengagetkan dari salah satu mainan. Jika dari depan sudah merasa serem dengan musiknya, nantikan ketika lagu Lingsir Wengi muncul dalam salah satu adegan. Lagu yang sudah dikenal sebagai salah satu lagu pemanggil arwah ini menambah ketegangan di tengah-tengah film. 

Kedua: LOKASI. Informasi yang saya ketahui mengenai lokasi film Nenek Siam ini kabarnya berada di kawasan Puncak. Salah satu rumah angker bergaya tempo dulu menjadi 90% lokasi syuting. Sampai saat ini saya masih sulit membayangkan seperti apa rasanya berada di dalam rumah tersebut. Begitu masuk, ruang tamu yang terasa 'oldies' langsung menyapa dengan lampu kristal yang setengah rusak nampak tergantung miring di langit-langit rumah. Belum lagi dengan banyaknya anak tangga kayu yang berderak setiap kali mereka naik atau turun, dinding kamar dari triplek tipis dan kombinasi anyaman tikar, serta sepasang kursi goyang di lantai atas, wah semua detil interiornya sulit luput dari ingatan saya! Pintu kamar terbagi menjadi tiga bagian, dan salah satu ruangan terseram bagi saya adalah ruangan yang dipenuhi dengan kain putih berisikan manekin berbaju pengantin di dalamnya. Selena Alessandra, pemeran tokoh Poppy yang hobi dandan ini sempat mencoba baju pengantinnya. Terdengar kabar, kesurupan adalah sesuatu yang mereka alami dalam proses syuting di rumah angker tersebut. Yah iya lah, serem begitu!

Ketiga: MIMIK WAJAH. Ketika saya membaca sinopsis ceritanya, saya sempat bercanda, "Hantu berwajah dua? Biasanya kan manusia yang berwajah dua?". Maka ketika berada di acara premiere film Nenek Siam, saya menyempatkan diri untuk foto bersama pemeran Eyang Putri yang sudah didandani dengan dua wajah. Pas mau peluk pundak sang nenek, jari saya sempat menyenggol hidung mancung di wajah belakangnya, aduuuuuuhh kulitnya bikin kaget! Selama film berlangsung, sosok Eyang Putri memang jarang menampakkan wajahnya, karena dibalut kerudung dan hanya nampak dari samping saja. Saya mengagumi mimik wajah Kirana Larasati ketika film sudah memasuki titik puncak. Kirana benar-benar terlihat menjiwai, dan saya rasa dia beneran ketakutan sih. Tiara Westlake yang memerankan tokoh Kikan juga menampilkan bahasa tubuh ketakutan yang terasa nyata, dengan kakinya yang digoyang-goyangkan ketika duduk, nampak tidak sabar dan ingin segera pulang. Sebagai tokoh pertama yang paling parnoan dan penakut, saya cukup takjub waktu Kikan berani turun dari kamar sendirian. Butuh nyali lebih untuk mengambil bagian dari sebuah film horor. Saya saja mengumpulkan nyali selama tiga hari untuk menontonnya. *hiks*

Dari ketiga hal tersebut, saya memberi skor 8 dari 10 untuk film Nenek Siam besutan sutradara Andreas Sullivan ini. Kombinasi musik, lokasi pengambilan gambar dan ekspresi ketiga pemain utama saya acungi jempol! Walaupun saya menonton sambil memegang kain selendang untuk sesekali menutupi mata, tetap saja ketika mau tidur masih terbayang-bayang rumah angker dan perabotannya. Bahkan sekarang, saat menulis review ini pun, saya masih ingat interior rumahnya seperti apa, hii! Jika akhir minggu ini butuh adrenalin, maka film Nenek Siam adalah salah satu pilihan terbaik yang ada di bioskop mulai 22 Januari 2015. Nikmati dulu trailernya di bawah ini dan enjoy the movie!

Comments

Halo Mbak Martana,saya mau nanya soal pendakian ke Kawah Ijen sejak kapan anda bisa mendaki gunung itu? Balas komen saya ya....

Popular Posts