Di Pantai Padang-Padang Ternyata Ada...

Pantai Padang-Padang, masih dalam rangkaian jelajah 3 pantai dalam satu hari, ini adalah pantai ketiga yang saya dan Rachel sambangi. Disebut-sebut sebagai salah satu Bali Surf Spot, di dalam bayangan saya tentu saja hamparan pasir putih luas dengan pantai lepas penuh deburan ombak. Kenyataannya? Ternyata jauh lebih indah daripada itu. Pantai yang menjadi populer sejak muncul dalam film "Eat, Pray, and Love" ini berada di kawasan desa Unggasan dan tak terlalu sulit untuk dicari. Di area sebelum pintu masuknya, terdapat kawasan parkir yang luas dengan beberapa toko makanan ringan dan minuman penyegar. 

Begitu masuk ke dalam, ternyata nuansanya sedikit mengingatkan saya dengan Pantai Suluban, karena mengharuskan kami untuk menuruni tangga yang lebarnya hanya bisa muat untuk satu orang saja. Jadi lah kami harus antri bergantian menunggu orang-orang yang akan naik selepas mereka berenang. Namun setelah sampai di dasar tangga, mata saya langsung melihat sekumpulan turis yang bersantai, berjemur sambil membaca buku, ada juga yang membawa speaker radio dan bermain voli. Hei, pantai ini super rameee! 

Lewat celah inilah akses masuknya.



Semuanya mayoritas adalah turis, dan mereka nampak sangat menikmati berada di sana untuk menghabiskan waktu. Ketika saya dan Rachel sedang berjalan menuju tumpukan batu-batu karang di ujung pantai, mendadak Rachel membeku dan setengah lemas berteriak, "Itu..ULER!" sambil berdiri diam, enggan melangkah sedikitpun. Sebuah ular dengan corak warna belang hitam putih nampak sedang bersantai dan berjemur juga di tengah-tengah pasir. Dan karena cukup banyak rumput laut yang tersapu ke pasir pantai, orang bisa saja tidak melihatnya. Untung saja sang ular cukup ramah dan hanya diam sambil berjemur, jadi dia tidak menjalar mendekati kami. Hii!

 ULAR!

Terlepas dari adanya ular yang memamerkan kulitnya di tengah-tengah jalan setapak kami, saya cukup terkesan dengan Pantai Padang-Padang. Tak heran jika Michael Learns To Rock pernah mengabadikan keindahan pantai ini melalui video klipnya di tahun 1996. Batu karang yang sangat besar di bibir pantai, dan juga undakan bebatuannya memang bagus, apalagi bagi seorang pecinta pantai seperti Rachel. 





Maka, usai sudah perjalanan tiga pantai dalam satu hari, Pantai Pandawa, Pantai Suluban, dan Pantai Padang-Padang. Sunblock pun nampaknya tidak terlalu banyak membantu, tapi saya menikmati setiap pemberhentian. Diterpa ombak, bertegur sapa dengan beberapa wisatawan yang ramah, atau bahkan juga mengabadikan kulit ular yang cantik tadi, semuanya berkesan. Terima kasih juga untuk teman bolang saya, Rachel Vanessa, semua hasil foto ini adalah hasil jepretan dia. Tak sabar rasanya untuk kembali membolang, walaupun sudah pasti akan nyasar. Tapi, bukankah untuk itu kita semua traveling? To get lost and find ourselves back. :)


Comments

Unknown said…
Halo Admin / Blogger :)

Saya sangat suka dengan postingan foto-fotonya :)
Perkenalkan, saya Dewi dari tim kumpulbagi. saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi foto-foto,video,menggunakan disk online yang lain dengan tujuan berbagi informasi ? :)
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

Anda bisa dengan bebas mengupload foto-foto,video dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

Terima kasih.

Salam.
Gita said…
Hah kok bisa ada ular yaaa??!!

Untung pas saya kesana gak ketemu ular , kalo monyet ada beberapa

ceritanya bisa dibaca disini http://ceritanggita.blogspot.co.id/2016/04/pasir-putih-di-pantai-padang-padang.html

salam kenal :)
Miss Martana said…
Hello Anggita,

Iyah, mungkin memang ada, cuma biasanya ngumpet di deket karang kali yah.

Wah, makasih udah berbagi cerita jugaa, hehe, salam kenal! :)

Popular Posts